Figura Vol. 23 No. 01 Edisi. Oktober 2021

Cover FIGURA Logo bawah ISSN 1
Cover FIGURA Logo bawah ISSN 1

Figura Vol. 22 No. 01 Edisi. Oktober 2021

5. 1 ARTIKEL-TUGINO-FINAL_page-0001

TUGINO

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah In House Training (IHT) dapat meningkatkan kinerja guru SMP Negeri 4 Wates dalam menyusun RPP masa pandemi. Subjek penelitian adalah guru SMP Negeri 4 Wates sebanyak sepuluh orang, sedangkan objek penelitian adalah kinerja guru-guru tersebut dalam menyusun RPP masa pandemi.  

Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi guru, lembar observasi kepala sekolah, format telaah RPP, serta lembar pretes dan postes. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif serta kuantitatif. Penghitungan data kuantitatif dilakukan dengan menghitung rata-rata peningkatan kinerja berdasarkan skor yang diperoleh dari lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. Dengan membandingkan rata-rata yang diperoleh dapat diketahui persentase peningkatan kinerja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai capaian kinerja berdasar Lembar Observasi Guru dari 86,25 pada Siklus I menjadi 94,29 pada siklus II (naik 9,3%), rata-rata nilai pretes-postes dari 92 pada siklus I menjadi 99 pada siklus II (naik 7,6%), kinerja sekolah dalam melaksanakan workshop berdasarkan Lembar Observasi Kepala Sekolah dari 85,12 pada siklus I menjadi 90,48 pada siklus II (naik 6,3%), dan capaian kinerja yang dilihat dari Rekap Telaah RPP dari 87,2 pada siklus I menjadi 94,63 pada siklus II (naik 8,5%). Disimpulkan bahwa pelaksanaan In House Training (IHT) dapat meningkatkan kinerja guru SMP Negeri 4 Wates dalam menyusun RPP masa pandemi.

 

Kata kunci: kinerja guru, RPP, IHT

6. 2 RINI WAHYUNINGSIH_SMA N 1 KALIBAWANG_page-0001

RINI WAHYUNINGSIH

ABSTRAK

Salah satu permasalahan yang mengakibatkan hasil belajar kurang memuaskan yaitu  penerapan metode pembelajaran yang belum tepat misalnya masih terpusat pada guru dan  belum memanfaatkan alat  peraga atau media yang menarik perhatian peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam materi listrik dinamik dengan metode  Think Pair Square berbantuan  Open Educational Resources, di kelas XII MIPA SMA Negeri 1 Kalibawang.

Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas. Pelaksanaan penelitian di SMA Negeri 1 Kalibawang dalam 2 siklus, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi. dan terakhir tahap refleksi. Pengambilan data untuk mengetahui motivasi belajar siswa digunakan angket dan prestasi belajar menggunakan tes.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif.  Menggunakan model pembelajaran Think Pair Square dengan bantuan Open Educational Resources  dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Fisika tentang Listrik Dinamis siswa kelas XII di SMA N 1 Kalibawang tahun 2019/2020. Dari hasil analisis data diperoleh untuk motivasi pada siklus I 38,77% siswa motivasi tinggi menjadi 59,18% pada siklus II atau naik 20,41% ditambah motivasi tinggi 10,20%. Prestasi belajar siswa, pada  siklus I anak yang tuntas 36,74% dan pada siklus II 57,14% atau mengalami kenaikan 20,4%.

Kata kunci : OER, TPS, Motivasi,  dan Prestasi Belajar

7. 3 JURNAL PTK 2021 RUSMI_Edit 11_page-0001

RUSMI

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan pendayagunaan alat praktek IPA melalui pendekatan keterampilan proses.

 Subjek penelitian adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Kalibawang semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah 31 siswa. Penelitian terdiri dari 2 siklus, kegiatan setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data dengan lembar pengamatan aktivitas belajar, wawancara dan evaluasi. Teknik analisis data adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan aktivitas belajar siswa dengan pendayagunaan alat praktek IPA melalui pendekatan keterampilan proses di masing-masing siklus.

Hasil Penelitian Tindakan Kelas adalah aktivitas belajar siswa pada saat menggunakan alat praktek IPA diperoleh deskripsi sangat terampil 10 siswa pada siklus satu , 20 siswa pada siklus dua, deskripsi terampil 5 siswa pada siklus kesatu, 6 siswa pada siklus dua, deskripsi kurang terampil 16 siswa pada siklus satu dan 5 siswa pada siklus dua. Peningkatan aktivitas belajar ini diikuti oleh peningkatan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata Post-test pada pertemuan satu 40,97, pertemuan dua 59,68 dan pertemuan tiga 61,94 pada siklus 1. Sedangkan pada siklus 2, nilai rata-rata Post-test pada pertemuan satu 52,58, pertemuan dua 57,42 dan pertemuan tiga 84,07. Diakhir tindakan diadakan Penilaian Harian, dari analisis hasil evaluasi diperoleh nilai rata-rata kelas 80,42%, daya serap siswa 83,87%. Berdasarkan data tersebut maka dengan pendayagunaan alat praktek IPA melalui pendekatan keterampilan proses bisa meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kegiatan pembelajaran IPA ini dapat diterapkan di laboratorium maupun di kelas

Kata kunci: Pendekatan keterampilan proses, Alat praktek IPA, Aktivitas belajar.

8. 4 Jurnal PTK Metode SCL untuk meningkatkan belajar siswa siwi astuti FINAL Conten_page-0001

SIWI ASTUTI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan aktivitas siswa, (2) mengetahui hasil belajar, dan (3) mengetahui respon siswa setelah belajar TIK Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kokap. Jenis penelitian ini Peneltitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Subyek Penelitian adalah siswa-siswi kelas VIIE SMP Negeri 1 Kokap dengan jumlah 32 siswa.Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas siswa meningkat dari pra observasi, siklus I dan Siklus II yaitu pra observasi (68,76), siklus I (72,29), siklus II (80,16). Hasil belajar siswa meningkat dan respon terhadap pembelajaran yang dilaksanakan positif.

Kata Kunci:  Prestasi Belajar, Metode SCL kontekstual

9. 5 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING_oleh tim Figura_1_dikirim_page-0001

Agung Pujiharjono

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keaktifian dan hasil belajar siswa di kelas XI APHP (Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian) SMKN 1 Nanggulan semester genap kompetensi perencanaan produksi massal menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan Microsoft Frontpage berbasis Web tahun pelajaran 2019/2020.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, instrumen tes. Instrumen yang digunakan adalah pengamatan, pedoman, wawancara, dan tes hasil belajar. Indikator keberhasilan adalah terjadinya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Teknik analisis menggunakan analisa deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model Problem Based Learning dengan media Microsoft Frontpage berbasis Web telah mampu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Pada mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan peningkatan rata-rata keaktifan belajar siswa pada siklus I sebesar 69,70%, sedangkan pada siklus II diperoleh data keaktifan siswa sebesar 93,90%. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa dibuktikan pada rata-rata hasil belajar siswa siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebesar 75,8%, sedangkan pada siklus II sebesar 77,7%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dengan Microsoft Frontpage  berbasis Web dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI APHP SMK N 1 Nanggulan.

Kata kunci : problem based learning, frontpage, web, keaktifan belajar, hasil belajar

10. 6 Tri Hidayati_SMP Negeri 5 Wates, Edit 3_page-0001

TRI HIDAYATI

ABSTRAK

Best Practice Window shopping meningkatkan keaktifan bimbingan klasikal ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan mengikuti layanan bimbingan klasikal dan meningkatkan hasil layanan bimbingan klasikal dengan metode window shopping. Hasil observasi keaktifan mengikuti layanan bimbingan klasikal belum maksimal, hal ini nampak dari peserta didik belum menunjukkan perhatian, bersemangat, bergairah, dan konsentrasi. Maka diperlukan inovasi dengan menggunakan metode window shopping. Metode Window shopping adalah model pembelajaran dengan cara peserta didik  berkelompok dengan berbelanja keliling mengamati hasil kerja kelompok lain  untuk memperluas wawasannya, menanamkan karakter bekerjasama, pemberani, rasa ingin tahu, rasa tanggung jawab, demokratis dan interaksi dengan teman. Metode ini lebih menarik, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk lebih banyak mendapat hal yang inspiratif, peserta didik melakukan hubungan interaktif, dan menyenangkan. Hal ini dipilih alasannya agar peserta didik lebih perhatian dan bergairah. Strateginya dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan pembentukan kelompok diskusi. Diperoleh hasil rata-rata indikatornya peserta didik lebih aktif. Hasil pengamatan menunjukkan peningkatan keaktifan peserta didik, terlihat peserta didik senang, bergairah, berlomba menyelesaikan tugas, aktif bekerjasama , komunikatif, dan berani berpendapat.

 

Kata kunci: window shopping, keaktifan

11. 7 JURNAL PTK, edit Daftar Pustaka Sri Sudarti SMP 2 Kalibawang_page-0001

SRI SUDARTI

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa  kelas IXC Semester 1 Tahun pelajaran 2018/2019 di SMP Negeri 2 Kalibawang Kabupaten Kulon Progo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dan jenis tindakan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. Subjek penelitian adalah siswa Kelas IXC semester 1 yang berjumlah 22 siswa. Objek Penelitian adalah prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus tindakan, dimana setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data dengan lembar pengamatan proses pelaksanaan pembelajaran dan lembar penilaian berupa test tertulis. Tehnik analisis data menggunakan deskripsi kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw dapat diterima baik oleh siswa. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan keaktifan siswa dan perasaan sangat senang sebesar 4,4% dalam mengikuti proses pembelajaran IPA. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IXC semester 1 di SMP N 2 Kalibawang, dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa dengan kategori sangat baik 13% dan nilai baik 41%.

Kata kunci: Prestasi belajar, model pembelajaran  kooperatif tipe Jigsaw.

12. 8 Motivasi Belajar Turun,kahoot-In Aja_Nur Trianingsih_page-0001

NUR TRIANINGSIH

ABSTRAK

Kegiatan belajar dirumah yang saat ini terjadi menimbulkan dampak yang luar biasa bagi murid dan orang tua. Orang tua sering mengeluhkan jika anaknya dirumah hanya bermain HP saja. Situasi semacam ini perlu mendapatkan perhatian dan jalan keluar. Kahoot merupakan aplikasi gratis berbasis internet, dengan fitur-fitur yang sudah bisa dimanfaatkan untuk kuis, penilaian maupun assessment pra pembelajaran. Hasil angket menyebutkan bahwa 78,9% siswa menyukai game dan 21,1% tidak menyukai, Siswa lebih termotivasi untuk mempelajari setiap materi yang diberikan oleh guru agar dapat mengerjakan kuis di akhir kegiatan belajar mengajar. Penggunaan kuis kahoot dapat meredakan kecemasan orang tua terhadap penggunaan HP yang berlebihan. Kahoot dapat digunakan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran untuk mengatasi kebosanan saat belajar di masa pandemi.

 

Kata Kunci: Motivasi Belajar, Kahoot

13. 9 Munawir Artikel Figura September 2021_page-0001

MUNAWIR

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kompetensi guru mengembangkan soal HOTS melalui Model Pendampingan In-On-In di SMP Negeri 2 Kokap semester 2 Tahun Ajaran 2020/2021. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang mampunya para guru dalam Menyusun soal yang menungkin para siswa menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model Penelitian Tindakan Kolaboratif di mana tahapan tahapan berupa perencanaan, pelaksanaan , observasi dan refleksi yang dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan April sampai Juni April 2021. Metode pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, dokumentasi, hasil penyusunan soal HOTS guru. Sumber data penelitian diperoleh dari guru kelas VII, guru kelas VIII, dan Guru kelas IX SMP Negeri Kokap. Observasi data dilaksanakan terhadap presenatsi guru memaparkan hasil penyusunan soal HOTS. Cara menganalisis data yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Pendampingan In-On-In mampu meningkatkan kompetensi guru kelas VII, VIII, dan IX dalam mengembangkan Soal HOTS.  Kompetensi mengembangkan soal HOTS guru siklus I sebesar 55%, dan siklus 2 sebesar 85 %. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan 30 % dan semua guru mencapai nilai minimal 70.   Tingkat Keaktifan Guru Mengikuti Presentasi Peneliti siklus I sebesar 60%, dan siklus 2 sebesar 78%.  Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan 18%.

Kata kunci: Kompetensi guru, Soal HOTS, Pendampingan In On In

14. 10 LAGU HYMNE SMP N 1 WATES REVISI 2_page-0001

SUHARJAN

ABSTRAK

Pendidikan karakter dilaksanakan melalui pembiasaan dan pembelajaran tidak langsung baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Setiap proses pembelajaran mestinya memberikan konstribusi dalam penanaman nilai-nilai karakter. Namun pada kenyataannya kadang menjadi terbalik, aktivitas pembelajaran berjalan tanpa kesan. Padahal permasalahan dalam pendidikan karakter sangat luas, yaitu mencakup nilai-nilai religious, integritas, nasionalis, mandiri, dan gotong royong. Pengembangan nilai-nilai tersebut bersifat unik dan kompleks sehingga perlu dilakukan secara dinamis agar dapat membentuk pribadi yang utuh yang memiliki kemampuan dalam olah pikir, olah hati, olah raga, dan olah rasa/karsa. Best practice ini bertujuan untuk memberikan learning experience bagi peserta didik dalam proses pembelajaran tidak langsung dalam penanaman nilai-nilai karakter yang lebih humanis dan efektif. Dengan menyanyikan lagu Himne SMP Negeri 1 Wates, guru dapat menciptakan learning eventy ang dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai karakter peserta didik. Lirik dan nada dalam lagu hyme SMP Negeri 1 Wates digunakan sebagai tahapan-tahapan mengembangkan pendidikan karakter. Best practice ini dilakukan pada peserta didik kelas IX SMP Negeri 1 Wates pada tahun pelajaran 2019/2020. Strategi penanaman nilai-nilai karakter di SMP negeri 1 Wates dilakukan secara dinamis yaitu dalam berbagai teknik, sepanjang waktu dalam bentuk pembiasaan dan pembelajaran secara tidak langsung. Namun, pendidikan karakter yang paling efektif yaitu yang menggunakan lagu Himne dan telah terbukti dapat memberikan learning experience serta dapat menciptakan learning event. Berdasarkan hasil observasi dan respon angket peserta didik dapat memaknai nilai-nilai karakter yang terkandung dalam lirik lagu Himne SMP Negeri 1 Wates yaitu rata-rata sebesar 94,87 %. Nilai karakter dalam lirik lagu tersebut antara lain: mensyukuri nikmat Allah, semangat dalam meraih cita-cita, cinta tanah air, cinta almamater, kebersamaan, dan gotong-royong.

Kata kunci: lagu Himne, learning event, learning experiance

15. 11 Antonius TRIYULIANTORO_Kirim Figura_page-0001

Antonius TRIYULIANTORO

ABSTRAK

Pembelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri Sidomulyo menunjukkan keaktifan belajar dan hasil belajar murid yang rendah. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar murid kelas IV SD Negeri Sidomulyo, Pengasih melalui model Discovery Leaning dengan media anyaman kertas dalam pokok bahasan keliling dan luas bangun datar. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi.Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen observasi pada proses pembelajaran, angket respon murid dan tes hasil belajar murid. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil penelitian berupa pengamatan keaktifan murid pada siklus I pertemuan ke-1 dengan persentase sebesar 55,2%, meningkat pada siklus I pertemuan ke-2 dengan  persentase  sebesar  66,8%. Setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus II, persentase keaktifan murid meningkat menjadi 82,3% pada siklus II pertemuan ke-1, dan menjadi 90,6% pada siklus II pertemuan ke-2. Sedangkan ketuntasan belajar murid, pada siklus I pertemuan ke-1 diperoleh nilai rata-rata 76,4 dengan persentase ketuntasan 60%, siklus I pertemuan ke-2 diperoleh nilai rata-rata 78,7 dengan persentase ketuntasan 73,3% dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mendapatkan nilai ≥ 75. Hasil perbaikan pembelajaran siklus II pertemuan ke-1 diperoleh rata-rata hasil belajar murid 76,7 dengan persentase ketuntasan klasikal 73,3%. Siklus II pertemuan ke-2 diperoleh rata-rata nilai pengetahuan 80,3 dengan persentase ketuntasan 86,7%. Pada siklus II pertemuan ke-2 telah hasil pelaksanaan tindakan telah melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan maka perbaikan pembelajaran ini dinyatakan telah berhasil.

Kata kunci: keaktifan, hasil belajar, discovery learning, media anyaman kertas